Prinsip hubungan erat antara Pendidikan Akhlak dan Pendidikan Agama dalam sirah Nabi Saw dan Ahli Bait as bermakna Pendidikan Akhlak dalam sirah Maksumin ini merupakan bagian dari Pendidikan Agama, bukan sesuatu yang berbeda dan berdiri sendiri.
Dengan demikian, pada tahapan pertama, Pendidikan Akhlak tidak boleh terpisah dari Pendidikan Agama. Sepanjang sejarah pengajaran dan pendidikan Islam, Pendidikan Akhlak tidak pernah terpisah dari Pendidikan Agama, bahkan boleh dikata Pendidikan Akhlak menjadi bagian dari Pendidikan Agama. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di negara-negara sekuler.
Ketika diyakini bahwa agama Islam merupakan satu dari fondasi akhlak dan akhlak Islam merupakan bagian dari agama Islam, umat Islam sejak dahulu sangat memperhatikan Pendidikan agama. Di sela-sela Pendidikan agama ini pada dasarnya Pendidikan Akhlak juga dilakukan.
Tahap kedua, Pendidikan Akhlak tidak akan berhasil tanpa Pendidikan Agama. Menghias diri dengan keutamaan akhlak merupakan hasil dari iman yang kuat kepada Allah Swt (Pendidikan Agama). Keyakinan kepada Allah Swt dan meyakini bahwa Allah Swt senantiasa mengawasi seluruh perbuatan dan perilaku kita akan menjadi penghalang terpolusinya umat Islam dari sifat-sifat buruk dan perilaku yang tidak benar.
Bila seseorang mampu menghiasi dirinya dengan sifat-sifat utama dan memiliki perilaku baik, maka pada dasarnya itu merupakan buah dari pohon tayyibah agama Islam. Barangsiapa yang ingin mencari buah ini dari pohon selain agama Islam, maka ia akan berjalan pada kesesatan.
Siapa yang menginginkan buah yang manis ini, pada awalnya ia harus mencari pendidikan tunas agama di taman keberadaan seorang pendidik. Para pakar Pendidikan Akhlak di dunia modern juga sampai pada kesimpulan bahwa Pendidikan Akhlak di negara-negara sekular tidak akan sampai ke tujuannya tanpa Pendidikan Agama.
Kebanyakan peneliti memahami bahwa hanya dengan memiliki informasi tentang nilai-nilai yang lazim tidak akan menjadi motifasi bagi seseorang untuk berbuat sesuai dengannya. Rahasianya kembali pada motifasi untuk berbuat sesuai dengan nilai-nilai berakar pada keyakinan tentang dunia dan kehidupan manusia di dunia. Keyakinan prinsip ini biasanya ada pada keyakinan agama. Dari sini, Pendidikan Agama merupakan bagian tak terpisahkan dari Pendidikan Akhlak.
Pada akhirnya harus dikatakan bahwa dalam sirah Nabi Muhammad Saw dan Ahli Bait as, akhlak dan agama memiliki hubungan erat dan dalam. Akhlak bagian dari agama dan memiliki posisi yang tinggi. Tapi itu tidak berarti bahwa tujuan agama Islam hanya mensucikan dan memurnikan akhlak manusia.
Sumber: Mehr News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar